Your Adsense Link 728 X 15

Manajemen karyawan agar hasil maksimal

Posted by Unknown Jumat, 13 Juli 2012 2 komentar
Beberapa waktu lalu masih teringat dengan postingan saya di blog ini Cara Sukses jadi Karyawan baru. yang mana hadir 2 karyawan di tempat saya bekerja. Setiap perusahaan tentu ada maksud dan tujuan masing-masing dengan penambahan karyawan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja perusahaan agar banyak hal bisa diselesaikan dan ditangani. Ataupun untuk tujuan kaderisasi agar karyawan lama bisa naik ke bagian yang lebih tinggi. Untuk itulah perlu penambahan.

Dengan adanya penambahan tentunya harus kita imbangi dengan manajemen yang bagus, yang merata ke semuanya serta beban kerja yang seimbang. Karena karyawan tentunya juga digaji. Tidak mungkin gajinya dibagi dari karyawan lama bukan.

Manajemen ini sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Memberi perintah yang sederhana terlebih dahulu kepada karyawan baru kalau tugas dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu baru kasih tugas yang lebih berbobot. Dan tentu sebagai atasan (bagian lebih tinggi) juga dapat mengerjakan tugas lainnya. Dan ingat jangan malah melimpahkan tugas-tugas kita pada karyawan baru dan kita hanya "santai-santai". Ini sama saja karena tidak ada perubahan yang baik yang ada malah kemunduran. Efek buruknya karyawan ini merasa terbebani (tugas yang menumpuk) atasan tidak ada kerjaan. Yang ada hanya tekanan dan akhirnya resign. 

Karyawan yang baru, baik yang berpengalaman atau belum tentu juga membutuhkan bimbingan yang menyangkut dengan pekerjaan. Pemberian motivasi secara kontinyu dan job diskripsion training dan PIC.

Berikut saya uraikan bagaimana cara mengarahkan karyawan agar hasilnya maksimal, 


1. Orientasi

Adalah cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar kegiatan usaha anda dapat dilaksanakan dengan baik. Biasanya orientasi ini anda lakukan kepada karyawan baru dengan tujuan untuk memberikan pengenalan dan pengertian tentang masalah yang terjadi di perusahaan anda.

Tapi orientasi bisa juga anda terapkan untuk karyawan lama yang kadang-kadang lupa atau tidak selalu ingat. Tujunnya adalah agar mereka selalu memahami peranannya. 

2. Perintah

Ini yang paling umum anda lakukan sebagai seorang pimpinan perusahaan. Definisi perintah adalah permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Macamnya :


  • Perintah Umum dan Khusus

Perintah umum mempunyai sifat luas, sedangkan perintah khusus bersifat mendetail. Penggunaan perintah ini tergantung kepada preferensi anda, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh karyawan anda.

  • Perintah Lisan dan Tertulis

Untuk yang ini, harus anda sesuaikan dengan kemampuan karyawan atau bawahan anda. Contohnya seperti ini. Jika anda mempunyai tugas yang sedikit rumit dan perlu pemahaman yang agak lama, anda gunakan perintah tertulis. Perintah tertulis bisa menghindari adanya salah tafsir. Tapi jika anda sedang dalam keadaan mendesak, perintah lisan akan lebih cepat anda berikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Jadi, perintah lisan hanya anda berikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah. 

  • Perintah Formal dan Informal

Perintah formal adalah perintah yang anda berikan kepada karyawan atau bawahan anda sesuai dengan tugas yang telah anda tetapkan dalam organisasi usaha anda. Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan. Jadi anda harus pintar-pintar perintah mana yang akan anda gunakan. Salah-salah bisa beresiko. Karyawan anda cabut karena merasa perusahaan anda adalah perusahaan militer. 

3. Delegasi Wewenang

Pendelegasian wewenang lebih bersifat umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dengan pendelegasian wewenang ini, anda melimpahkan sebagian dari wewenang yang anda miliki kepada bawahan anda. Misalnya anda punya usaha bandeng presto. Anda mempunyai seorang manager tim penjualan yang salah satu tugasnya adalah mengadakan perjanjian jual beli dengan pembeli besar.

Dengan wewenang yang kurang jelas, manager tersebut akan bolak-balik menanyakan kepada anda, dan jawabannya belum tentu memuaskan. Repot kan? Anda bisa atasi hal ini dengan membuat bagan wewenang untuk menyetujui perjanjian.


Toko Online Keren

Gubernur pilihan

blog bisnis