Belajar Menulis dan Berbagi

Sebagai seorang yang sering mengatur jadwal kerja, tidak bisa dipungkiri membutuhkan perasaan yang harus sering dijaga. Mulai dari pulsa yang terkuras, sampai makan yang agak telat.

Posisi saya hanya sebagai pelaksana di bawah kendali PJ. Sebenarnya ada hal menarik yang bisa saya share. Yaitu mengenai balasan dari nomor yang saya SMS. Berita pemberitahuan sebuah perubahan jadwal konser klasikal. 

Dalam satu bulan mesti ada aja perubahan, tidak pernah nggak. berikut adalah kata-kata yang saya dapat dari beberapa balasan dan arti dibalik itu.

Tidak banyak yang bisa diambil dari arti kata diatas, tetapi bisa diambil maknanya dan bagaimana suasana hati seseorang dengan melihat sms kesanggupan yang sangat sederhana.

Tidak bisa dipungkiri sukses dan berkembangnya suatu perusahaan adalah berkat kerja dan semangat para karyawannya. Bila mereka senang maka apapun yang akan diminta bos atau atasan akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan hasil yang berkualitas. Tapi sebaliknya jika mereka telah dikecewakan pekerjaan kecil pun terkadang malah tidak terselesaikan.

Kesejahteraan karyawan sepatutnya diperhatikan dan selayaknya tidak dibeda-bedakan. Jika disatu sisi mereka mendapatkan hak lebih maka selayaknya karyawan di sisi lain juga memperoleh hak yang sama. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kesenjangan sosial.

Yang perlu diperhatikan agar ujung tombak perusahaan bekerja dengan maksimak kuncinya adalah kekeluargaan, Keadilan dan Sama rasa.

Mungkin kita pernah merasa tersinggung oleh seseorang yang menyuruh kita melakukan sesuatu hal yang dia kehendaki, tetapi tidak bagi kita. Teman, rekan kerja ataupun orang lain kadang pernah minta tolong pada kita untuk mengambilkan sesuatu, tapi terkadang kita tidak terlalu respek terhadapnya.

Mengapa demikian? Ada beberapa hal  yang membuat kita enggan melakukannya. Salah satunya adalah cara menyampaikan pesan kepada orang lain yang kurang santun.

Mengapa saya bilang kurang santun.? Dalam beberapa kondisi memang kita harus bisa memilah mana kepentingan pribadi dan mana pekerjaan dan ini saya rasa tidak bisa dicampur adukkan. Sebagai contoh: rekan kerja menyuruh kita mengambilkan barang pribadi yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Maka tidak ada salahnya dunk kita tidak respek terhadap keinginannya.

Tetapi beda konteksnya jika kita minta tolong mengambilkan spidol di lemari yang digunakan untuk kepentingan kantor. 

Berikut beberapa cara menyampaikan pesan permintaan tolong dengan santun: